BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI
adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan
proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah
dikeringkan.
B. Alasan
Alasan kami membuat Makalah ini adalah agar kami
dapat mengetahui secara lebih detail tentang Simplisia pada macam – macam tanaman.
C. Tujuan
Tujuan kami membuat Makalah Simplisia tentang tanaman
yaitu agar kami lebih mempunyai pengetahuan yang banyak tentang Simplisia
berbagai macam tanaman.
D. Manfaat
Manfaat kami setelah kami membuat Makalah tentang
Simplisa tanaman iji yaitu, kami menjadi lebih tahu akan simplisia pada masing
– masing tanaman. Dengan membuat makalah tentang simplisia ini, pengetahuan
kami juga menjadi lebih banyak akan simplisia tanaman.
BAB II
ISI
1.
SIMPLISIA TANAMAN
BETADIN
Ø Nama
Lain
|
:
|
Jatropha multifida, Betadine.
|
Ø Genus
|
:
|
Jatropa
|
Ø Family
|
:
|
Euphorbiaceae
|
Ø Khasiat
|
:
|
Sebagai obat luka
|
Ø Penggunaan
|
:
|
Jatropha multifida termasuk suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae),
kerabat dekatnya J. podagrica. Nama jarak sendiri adalah Ricinus communis,
pada umumnya suku Euphorbiaceae mempunyai getah putih agak bening dan
beracun. Perawakan perdu tinggi bisa mencapai 8 meter, daun tunggal, bentuk
daun palmate (menjari) yamg punya lekukan banyak (multifidus), Perbanyakan
sangat gampang bisa dari biji bisa dengan stek batang. Getahnya mengandung
zat yang bisa menutup aliran darah yang terbuka (pengganti obat
merah/betadin) bila kena luka baru.
Tumbuhan ini termasuk ke dalam keluarga jarak (genus Jatropha) dengan
nama ilmiah Jatropha multifida atau kalo di lingkungan saya si
disebutnya betadin. Penasaran kan kenapa namanya jadi sama dengan obat luka?
tentunya karena tumbuhan ini berkhasiat sebagai obat luka.
Sebagai
tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae, tumbuhan ini
mengeluarkan getah bening yang berfungsi mengeringkan luka. Cukup dioleskan
ke bagian tubuh yang terluka dan tunggu sampai kering. Meskipun sangat perih
(lebih perih dari obat luka biasa), getah tumbuhan ini cukup ampuh dalam 2 kali
olesan untuk luka ringan sampai sedang.
|
2.
SIMPLISIA TANAMAN LIDAH BUAYA
Ø Nama
Lain
|
:
|
Aloe
barbadensis Milleer
|
Ø Khasiat
|
:
|
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya
berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu
proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes,
mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
kanker, serta
dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
|
Ø Penggunaan
|
:
|
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan
tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan
kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris
di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan
bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat
seperti enzim, asam amino,
mineral, vitamin, polisakarida
dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa
organik dari golongan antrokuinon yang
mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta
dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan
meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen
sintase kinase 3beta,[1]
sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Di negara-negara Amerika, Australia,
dan Eropa, saat
ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan
dan minuman kesehatan.
Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D,
mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai
anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino. Dalam penggunaannya untuk
perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan jerawat, melembabkan kulit,
detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan
serta perbaikan dan peremajaan kulit. Dengan beragam manfaat yang terkandung
dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat yang hanya memanfaatkannya
sebagai penyubur rambut
|
3.
SIMPLISIA TANAMAN
ENCENG GONDOK
Ø Nama
Lain
|
:
|
|
Ø Khasiat
|
:
|
eceng gondok
mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing-
masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak
bercampur.
|
Ø Penggunaan
|
:
|
Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang
ilmuwan bernama Carl
Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani
berkebangsaan Jerman
pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai
Amazon Brasil.[2]
Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini
dianggap sebagai gulma
yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar
melalui saluran air ke badan air lainnya.
Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi
sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian
penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain
oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng
gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni),
masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak
bercampur.
Eceng gondok juga menyerap Cd
1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu
berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986)
menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal
pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga
51,85 persen.
Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu
menyerap residu pestisida.
|
4.
SIMPLISIA TANAMAN
JERUK NIPIS
Ø Nama
Lain
|
:
|
Citrus aurantifolia)
|
Ø Khasiat
|
:
|
Beberapa
Penyakit Yang Dapat Diobati diantaranya Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak
Nafas, Influenza, Batuk; Sakit panas, Sembelit, Terlambat haid, perut mules
saat haid; Disentri, Perut Mulas, Perut Mual, Lelah, Bau badan, Keriput
wajah. Menghentikan Kebiasaan Merokok.
|
Ø Penggunaan
|
:
|
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang
menghasilkan buah
dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat,
berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6
cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk
limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada
soto. Fungsinya
sama dengan cuka.
Sebagai bahan obat tradisional, perasan langsung buah jeruk nipis dipakai
sebagai obat batuk, diberikan bersama dengan kapur untuk
menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat batuk.
|
5.
SIMPLISIA TANAMAN
SIRIH MERAH
Pendahuluan
|
|
|
|
Ø Nama
Lain
|
:
|
Piper crocatum , (Sulawesi) piper
ornatum.
|
|
Ø Famili
|
:
|
Piperaceae
|
|
Ø
Spesies
|
:
|
P. ornatum
|
|
Ø Khasiat
|
:
|
Khasiat
sirih merah memang tidak terlepas dari kandungan yang ada di
dalamnya yaitu flavonoid dan polivenol yang berfungsi sebagai antideabetik,
anti kanker, dan berfungsi sebagai antioksidan. Namun masih ada manfaat dan
khasiat dari sirih merah untuk kesehatan, yaitu sebagai antiseptik dan juga
mampu menjadi anti antiinflamasi. senyawa alkoloid pada daun sirih merah juga
bisa bermanfaat untuk penghambat tumbuhnya sel-sel kanker. Kandungan
karvakol pada daun sirih merah berkhasiat untuk desenfektan, anti
terkena jamur, sehingga berfungsi sebagai obat kumur dan obat
keputihan.
|
|
Ø Penggunaan
|
:
|
Sirih merah adalah tumbuhan merambat yang ditanam orang
karena khasiat pengobatan dan juga keindahan
daunnya. Tumbuhan ini masih berkerabat dekat dengan sirih maupun lada.
|
6.
SIMPLISIA TANAMAN
MENGKUDU
Ø Nama
Lain
|
:
|
(Basa Aceh: keumeudee,
Jawa: pace, kemudu, kudu); cangkudu (Sunda), kodhuk
(Madura), tibah (Bali). Noni (bahasa
Hawaii), Nono (bahasa Tahiti), Nonu (bahasa
Tonga), ungcoikan (bahasa Myanmar) dan Ach (bahasa
Hindi)
|
Ø Khasiat
|
:
|
Penyakit Darah
Tinggi, Betis Kering Bersisik dan Merekah Tumit Kaki, Meredakan Batuk,
Penyakit Kuning, Demam, Mengecutkan Rahim
|
Ø Penggunaan
|
:
|
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m.
Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih.
Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan
memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan
bintik-bintik hitam.
Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai
sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah
peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. Mengkudu (keumeudee)
karena itu sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu
mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan
|
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar