buat kalian yang lagi sibuk mencari tentang makalah kanker serviks.. neh aku baru buat.. barangkali sedikit isa membantu ..Hhhe ^_^
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kepada pembaca tentang KANKER SERVIKS.
Sekilas tentang Kanker Serviks,
Salah satu penyebab timbulnya Kanket serviks yaitu Pemakaian pembalut yang
mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk
memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon,
kardus, dan lain-lain, Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya
di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni
oleh kuman-kuman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.
Tuwel, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker
leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma
virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1] Kanker ini dapat hadir dengan
pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki
stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan
menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan
secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher
rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan
bahwa infeksi human
papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker
leher rahim. [2][3] Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada
stadium akhir penyakit.
.
B. Alasan
Alasan
kami membuat Makalah yang berjudul Kanker Serfiks ini adalah agar remaja sekarang lebih berhati
– hati dalam bergaul, khususnya remaja putri yang sekarang kebanyakan telah
melakukan seks bebas.
C. Tujuan
Tujuan
kami membuat Makalah bertemakan kanker Serviks ini adalah agar kita semua
mempunyai pengetahuan yang lebih maksimal tentang apa itu kanker serviks, dan
bahayanya.
D. Manfaat
Manfaat
kami setelah kami membuat makalah ini yaitu kami menjadi lebih berhati – hati
dalam bergaul. Kami juga menjadi lebih tahu akan penyebab apa saja yang
menjadikan kanker serviks itu marak di kalangan remaja maupun perempuan
lainnya.
BAB II
ISI
A.
Definisi
Kanker Serviks
Kanker
serviks atau kanker leher rahim (sering juga
disebut kanker mulut rahim) merupakan
salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap
satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker
leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV,
yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di
Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama
kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia
dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi
itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan
pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker
serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang
wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina
dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker
serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara
pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?
HPV
Kanker
serviks disebabkan infeksi virus HPV (human
papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan
kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma
akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang
dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi
jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya,
kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan
tubuh.
B.
Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker
serviks menyerang daerah leher
rahim atau serviks yang disebabkan infeksi
virus HPV
(human
papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika
kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan
terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini,
itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The
Silent Killer".
Beberapa
gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan
atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit
tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau
di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular
dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut.
Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika
terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus
ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda.
Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah
terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet,
virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda
menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke
daerah genital Anda.
Buruknya
gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita
kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat
menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan
tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko
menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia
sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks
dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah
menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang
memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering
kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang
menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks
dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa
virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya,
virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.
C.
Deteksi Kanker Serviks
Bagaimana
cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker
serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah
diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan
sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear
atau Papanicolaou
smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan
metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode
lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti
berikut:
·
IVA
IVA
yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan
dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan
asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih.
Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada
serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini
dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang
mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
·
Pap smear
Metode
tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk
mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.
Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut
laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi
jumlah kematian akibat kanker serviks.
·
Thin prep
Metode Thin prep
lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari
sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh
bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan
tepat.
·
Kolposkopi
Jika
semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau
kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang
dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya
untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks
atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah
kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks
segera dimulai.
D.
Mengobati Kanker Serviks
Jika
terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan
yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan
sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan
bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser,
atau cryosurgery
(membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika
kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi
kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi
yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk
membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Namun,
mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah
terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda
lakukan untuk mencegah kanker serviks.
E.
Mencegah Kanker Serviks
Meski
kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat
melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya
menderita kanker serviks. Beberapa cara
praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Miliki
pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang
sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C,
dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
·
Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan
penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
·
Hindari seks sebelum menikah atau di usia
sangat muda atau belasan tahun.
·
Hindari berhubungan seks selama masa haid
terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya
kanker serviks.
·
Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
·
Secara rutin menjalani tes Pap
smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan
di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
·
Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA
dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini
terhadap infeksi HPV.
·
Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk
mencegah terinfeksi HPV.
·
Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal
dengan istilah vagina toilet. Ini dapat
dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk
membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
F.
Cara
Mencegah Kanker Serviks
Kanker
serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap
smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya
hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh
banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks
atau leher
rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker
serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa Kanker
Serviks memang kelihatan tidak berbahaya karena Kanker leher rahim pada stadium awal tidak
menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut
sering memberikan gejala : perdarahan post coitus, keputihan abnormal,
perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal
(kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah. Tapi hal yang kecil seperti ini
harus sangat kita waspadai khususnya untuk kaum perempuan.
B. Saran
Berikut
ini beberapa saran yang bisa penulis sampaikan
1. Kita
sebagai pribadi individu harus bisa menjaga, menahan diri, agar kita tidak
sampai terjerumus ke seks bebas karena seks bebas adalah jembatan awal menuju kanker
serviks.
2.
Hindari seks sebelum menikah atau di usia
sangat muda atau belasan tahun.
3.
Hindari berhubungan seks selama masa haid
terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya
kanker serviks.
4.
Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
5.
Secara rutin menjalani tes Pap
smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan
di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA
bermanfaat nih..kalo buat tugas sekolah
BalasHapus