Pengorbanan itu "Perlu"
Ketika pagi menjelang, badan kian terasa tak karuan.Hingga fajar sore menyapa, diri ini tak lagi tahu, siapa yang ada dalam raga ini.
Hidupku di jalan, aku selusuri hari demi hari, minggu berubah bulan, dan bulan menjadi tahun. Tak lagi aku dapati jati diri dan kepribadianku. Ibarat teori Psikologi, mungkin kepribadianku telah diambang batas dari angka nol.
Lelah kian menyapa, tak aku dapati pula.. hari - hariku ..
aku kangen tempat tinggalku, baru berselang beberapa jam, jiwa ini ingin pergi ke tempat asalku. "Desa Tuwel" .
Dari ujung pegunungan, aku menuruni berbagai lembah, yang mengantarkanku menuju ujung pantai. berangkat dari jam 6 pagi, aku mencoba menuntut ilmu.. walau hanya 1 tahun pendidikan yang aku jalani, mungkin tidak ada artinya bagi orang yang selalu melihat ke atas. Yaa Allah, memang beraat rasanya.
ingin ku gapai sebuah pendidikan yang lebih dari ini, tapi apa daya.. Indah mungkin belum aku dapati di detik ini.
Berjuang sendiri, untuk hidupku dan hidup orang lain. Aku kais satu demi persatu koin - koin kehidupan. Berbekal ilmu komputer yang bisa aku salurkan kepada orang lain, aku mencari sebuah nafkah dari mengajar berbagai jenis orang. pagi aku berpendidikan, sore aku bekerja, dan malam dikala orang terlelap capek, aku masih pula bekerja. kadang memang aku pernah mengeluh, tapi.. mungkin untuk apa? aku mengeluh, Hanya Allah yang tahu akan rencana di hari esok.
Berbagai rasa telah aku terima, pulang malam tak ada kendaraan, kadang lelah aku terima. mungkin SABAR lah yang harus aku panjatkan :)
Sewaktu aku menulis satu untai paragraf yang terangkai menjadi cerpen, aku ingat namamu Yaa Rabb ;;;